Minggu, 31 Desember 2017

DIVISI MAGNOLIOPHYTA (ANGIOSPERMAE)

Makalah
TAKSONOMI TUMBUHAN
 “DIVISI MAGNOLIOPHYTA (ANGIOSPERMAE)”


OLEH

MOH HARIANTO
A 221 13 077
RAHMAWATI B. LAWAHE
A 221 16 163




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2017


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Divisi magnoliophyta (Angiospermae)
 Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu disampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
            Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar  dapat memperbaiki makalah ini.
             Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.


                                                                               Palu, 26 Oktober 2017

penyusun

DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                                            i
DAFTAR ISI                                                                                                                                         ii
BAB  I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang                                                                                                                                1
1.2.   Perumusan Masalah                                                                                                                        2
1.3.   Tujuan                                                                                                                                             2
BAB  II PEMBAHASAN
2.1         Pengertian Angiospermae                                                                                                            
2.2         Sifat-sifat utama dan klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta (Angiospermae)                             4
2.3         Takson dalam sistem klasifikasi menurut CRONQUIST                                                             8
BAB  III PENUTUP
3. 1. Kesimpulan                                                                                                                                   21
3. 2. Saran                                                                                                                                             21
DAFTAR PUSTAKA

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Sifat utama dari divisi Magnoliophyta adalah tumbuhan dengan biji tertutup, sudah ada bunga sesungguhnya dan daun yang bervariasi baik bentuk, ukuran dan bentuk pertulangan. Sporangia jantan dengan 1 – 4 anther, sporangia betina dalam 1 – beberapa carpel yang berlekatan membentuk ovari. Biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain, sehingga serbuk sari tidak langsung bersentuhan dalam ovul, tetapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma), dimana ia berkecambah membentuk tabung sari. Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelumnya akhirnya sampai dijaringan ovul.
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil.

1.2    Rumusan Masalah
1.        Jelaskan pengertian dari Angiospermae ?
2.        Jelaskan sifat-sifat utama dan klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta(Angiospermae)?
3.        Bagaimana takson dalam sistem klasifikasi menurut CRONQUIST ?


1.3    Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian dari Angiospermae.
2.        Untuk mengetahui sifat-sifat utama dan klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta(Angiospermae).
3.        Untuk mengetahui takson dalam sistem klasifikasi menurut CRONQUIST.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Angiospermae
Angiospermae yang berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan  bahwa angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang dapat menghasilkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun buahnya serta pembuahannya ganda. Dan memiliki alat perkawinan yang berupa bunga yang disebut juga  Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.
Golongan tumbuhan angiospermae disebut juga tumbuhan berbunga dan masuk ke dalam divisi Magnoliophyta. Angiospermae dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan yang tertinggi. Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk suatu bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae.
Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae ("berbiji terbungkus"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia"). Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio.
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, bit; buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, papaya; buah dan biji kacang-kacangan Leguminosae, buah kariopsis dari padi- padian (Graminae) misalnya padi dan jagung.

2.2 Sifat-sifat utama dan klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta (Angiospermae)

A. Sifat-sifat utama Divisi Magnoliophyta (Angiospermae)
Sifat utama dari divisi Magnoliophyta adalah tumbuhan dengan biji tertutup, sudah ada bunga sesungguhnya dan daun yang bervariasi baik bentuk, ukuran dan bentuk pertulangan. Sporangia jantan dengan 1 – 4 anther, sporangia betina dalam 1 – beberapa carpel yang berlekatan membentuk ovari. Biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain, sehingga serbuk sari tidak langsung bersentuhan dalam ovul, tetapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma), dimana ia berkecambah membentuk tabung sari. Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelumnya akhirnya sampai dijaringan ovul. Sifat-sifat lain dari divisi Magnoliophyta adalah sebagai berikut :
1. Adanya trakea dalam pembuluh xylem
2. Adanya elemen tapis (sieve elements) dan sel pengantar dalam floem
3. Kantong embrio dengan 8 inti (1 telur, 2 sel sinergid, 3 antipoda, dan 2 inti polar)
4. Adanya pembuahan ganda
5. Carpel yang menutup

Diantara tumbuh-tumbuhan yang menghuni bumi saat ini, Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbesar dan mendiami lebih banyak tipe habitat dibandingkan golongan tumbuhan lainnya seperti: Schizophyta, thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta. Habitusnya mencakup pohon, perdu, semak, herba dan liana yang parenial atau annual. Radiasi adapatasi Magnoliophyta menghasilkan tumbuh-tumbuhan parasit, saprofit dan epifit, juga insektivor, seperti kantung semar yang memperlihatkan modifikasi daun yang agak menyimpang. Keanekaragaman struktur bunga merupakan sifat lain yang menarik dari Magnoliophyta. Divisi Magnoliophyta mencakup semua tumbuhan yang berbiji tertutup terdiri dari dua kelompok besar yaitu tumbuhan berkeping dua (DIcotyledoneae) dan tumbuhan berkeping satu (Monocotyledoneae). Untuk memenuhi aturan-aturan dalam Kode Internasional tatanama Tumbuhan (KITT), digunakan nama Latin untuk tiap kategori masing-masing dengan akhiran opsida (kelas) dan idea (anak kelas), yaitu kelas Magnoliopsida untuk tumbuhan berkeping biji dua dan Liliopsida untuk tumbuhan berkeping biji satu.
Klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta (Angiospermae)

·           Ciri utama yang dipakai untuk mengelompokkan tumbuhan biji tertutup ialah sifat dan keadaan bijinya. Biji pada kelompok tumbuhan ini memiliki cadangan makanan yang dsiebut keeping biji (kotiledon). Keping biji ini sesungguhnya daun pemula sebagai pertumbuhan awal jika biji tumbuh.
·           Berdasarkan jumlah keping biji. Ada tumbuhan yang memilki satu keeping biji dikelompokkan sebagai tumbuhan monokotil, dan ada yang memilki dua keping biji yang dikelompokkan menajdi tumbuhan dikotil (tumbuhan belah).
·           Ciri-ciri lain untuk dapat membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil
diantarnya dapat dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut, seperti bagian akar, batang, daun dan bunga.
            Klasifikasi angiospermae - Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).
1.      Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
2.      Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
Ø  Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku, yaitu :
1.      Rumut-rumputan (Graminae), Contohnya : jagung, padi
2.      Pinang-pinangan (Palmae), Contohnya : kelapa, sagu
3.      Pisang-pisangan (Musaceae), Contohnya: pisang ambon, raja
4.      Anggrek-angrekan (Orchidaceae), Contohnya : anggrek, vanili

Ciri pembeda
Tumbuhan monokotil
Tumbuhan dikotil
Akar
Tersusun atas akar serabut
Berupa akar tunggang
Batang
Tidak berkambium
Berkambium dan bercabang-cabang
Daun
Daun berbentuk pita dan panjang Bertulang daun sejajar atau melengkung
Mele
Daun lebar-lebar, dengan bent beraneka ragam. Bertulang daun menyirip atau menjari
Bunga
Umumnya bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya
Umumnya bagian bunga berjumlah 2, 4 dan 5 atau kelipatannya
Berkas pengangkut pada
batang
Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya tersebar pada batang
Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya teratur. Pembuluh kayu
sebelah dalam dari pembuluh tapis

Beberapa suku dari tumbuhan dikotil dan monokotil
Tumbuhan dikotil:
1.      Euphorbiaceae (getah-getahan): contohnya karet, ubi kayu, nangka, cempedak, puring, kemiri dan sebagainya.
2.      Papilionaceae (kacang-kacangan): macam-macam kacang seperti kacang tanah, kacang panjang, buncis, kacang hijau, dadap, turi, orok-orok dan sebagainya.
3.      Solanaceae (terung-terungan): kerntang, terung, tomat, cabei, tembakau, dan sebagainya.
4.      Rutaceae (jeruk): macam-macam jeruk
5.      Malvaceae (Kapas-kapasan): kapas, waru, kembang sepatu, sidaguri dan sebagainya.
6.      Rubiaceae (kelompok kopi): macam-mcam kopi, bunga Nusa endah, bunga kaca piring dan sebagainya.
Tumbuhan Monokotil:
1.      Graminae atau Poaceae (rumput-rumputan): macam-macam rumput, padi, jagung, tebu,alang-alang dan sebagainya.
2.      Palmae atau arecaceae (palem-paleman): pinang, kelapa sawit, sagu, enau, salak dan sebagainya.
3.      Orchidaceae (kelompok angrek): Macam-macam jenis angrek
4.      Musaceae (pisang-pisangan): macam-macam pisang
5.      Pandanaceae (pandan): Macam-macam pandan
6.      Zingiberaceae (jahe-jahean): jahe, lengkuas, kunyit, dan sebagainya.
6.
Perbedaan tumbuhan biji tertutup (Angisopermae) dengan tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae)
 Angisopermae menghasikan biji di dalam bakal buah. Inilah perbedaan utama antara kedua kelompok tumbuhan tersebut. Perbedaan lain tampak pada bentuk batang dan daunnya. Kalau Gymnospermae umumnya pohon besar dan berdaun sisik atau jarum dengan batang lurus sedikit percabangan atau berupa perdu dengan banyak percabangan. Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae batangnya bervariasi ada yang banyak mengandung zat kayu (lignin) berupa pohon dan ada yang sedikit berupa herba atau rerumputan. Daun angisopermae umunya lebar  dengan bentuk yang beraneka ragam
2.3   TAKSON DALAM SISTEM KLASIFIKASI MENURUT CRONQUIST
Sistem klasifikasi Cronquist merupakan salah satu sistem taksonomi bagi tumbuhan berbunga (Angiospermae). Sistem ini pernah diterapkan secara luas oleh banyak pustaka. Klasifikasi didasarkan pada aspek klasik, seperti kesamaan morfologi, anatomi, dan kimia.
Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama G ymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).
Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II.
Sistem klasifikasi Cronquist membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok: Magnoliopsida dan Liliopsida. Nama pemeri lain yang diizinkan dalam Pasal 16 ICBN adalah Dicotyledoneae (dikotil) dan Monocotyledoneae (monokotil) atas dasar sejarah dan menunjukkan satu ciri cukup mudah untuk diamati meskipun tidak selalu demikian: tumbuhan dikotil memiliki dua daun lembaga sedangkan tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga.
Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan.
Penyelidikan menggunakan filosofi filogeni hingga sekarang telah menemukan delapan kelompok utama pada tumbuhan berbunga, yaitu monocots, eudicots, Amborellales, Nymphaeales, Austrobileyales, Chloranthales, Ceratophyllales, dan magnoliids. Hubungan di antara mereka hingga sekarang masih terus diselidiki.
            Sistem Cronquist membagikan tumbuhan-tumbuhan berbunga kepada dua kelas yang umum, yaitu monokotiledon dan dikotiledon. Susunan-susunan yang berkaitan dimasukkan dalam pelbagai subkelas. Skim in masih digunakan secara meluas, baik dalam bentuk asli, mahupun dalam versi padanan, tetapi banyak ahli botani menggunakan pengelasan Kumpulan Filogeni Angiosperma untuk susunan dan famili tumbuhan-tumbuhan berbunga: APG II.
Sistem yang dikemukakan dalam "Sistem Bersepadu untuk Pengelasan Tumbuhan-tumbuhan Berbunga" (1981)  Angiospermae terdiri dari :
a)            Magnoliophyta (Angiospermae)
            kelas Magnoliopsida (= Dicotyledoneae)
   anak-kelas I. Magnoliidae
   Magnoliidae terdiri dari 8 bangsa, 39 suku dan sekitar 11.000 jenis. Merupakan tumbuhan berkeping biji dua yang mempunyai satu atau beberapa sifat-sifat primitive. Munculnya kira-kira 122 juta tahun yang lalu pada periode Kretaseus bawah. Bunga umumnya mempunyai beberapa tepal, sering terdiferensiasi menjadi sepal dan tepal, tetapi kadang-kadang apetal. Stamen banyak damn matang dalam pola sentripetal; pollen binucleate dan monosulcate. Gymnoecium apokard dengan ovul bitegmic dan crassinucellate. Magnoliales adalah bangsa terbesar, semua suku dalam anak kelas ini mempunyai biji dengan endosperm, kecuali suku Lauraceae. Anak kelas Magnoliidae mempunyai senyawa-senyawa kimi untuk pertahanan diri, sebagian besar taksa menghasilkan alkaloid isoquinolin.
            bangsa (ordo) 1. Magnoliales
suku (familia) : Winteraceae, Degeneriaceae, Himantandraceae, Eupomatiaceae, Austrobaileyaceae, Magnoliaceae, Lactoridaceae, Annonaceae, Myristicaceae,  Canellaceae.
            bangsa 2. Laurales
suku : Amborellaceae, Trimeniaceae, Monimiaceae, Gomortegaceae, Calycanthaceae, Hernandiaceae
            bangsa 3. Piperales
suku : Chloranthaceae, Saururaceae, Piperaceae
            bangsa 4. Aristolochiales
suku : Aristolochiaceae
            bangsa 5. Illiciales
suku : Illiciaceae, Schisandraceae
            bangsa 6. Nymphaeales
suku :Nelumbonaceae, Nymphaeaceae, Barclayaceae, Cabombaceae, Ceratophyllaceae
            bangsa 7. Ranunculales
suku : Ranunculaceae, Circaeasteraceae, Berberidaceae, Sargentodoxaceae, Lardizabalaceae, Menispermaceae, Coriariaceae, Sabiaceae
            bangsa 8. Papaverales
suku : Papaveraceae, Fumariaceae
   anak-kelas II. Hamamelidae
   Hamamelidae terdiri dari 11 bangsa, 24 suku dan kira-kira 3.400 jenis. Merupakan anak kelas terkecil dalamMagnolipsida. Muncul sekitar 100 juta tahun yang lau pada periode Kretaseus bawah dan ditandai oleh karakter seperti penyerbukan oleh angin dan bunga yang tereduksi, sering unisexual. Umumnya berupa tumbuhan berkayu kecuali beberapa taksa dari bangsa Urticales dan anggota dari suku-sukunya biasanya jumlahnya relative sedikit. Pada kelompok yang telah maju, bunganya tersusun dalam pembungaan spika, perhiasan bunga tidak ada atau tidak berkembang. Buah denga ovul tunggal. Dalam beberapa fase dari evolusinya, Mamamelidae mulai menggunakan tannin sebagai senyawa kimia untuk pertahanan diri terhadap herbivora.
            bangsa 1. Trochodendrales
suku : Tetracentraceae, Trochodendraceae
            bangsa 2. Hamamelidales
suku : Cercidiphyllaceae, Eupteliaceae, Platanaceae, Hamamelidaceae, Myrothamnaceae
            bangsa 3. Daphniphyllales
suku : Daphniphyllaceae
            bangsa 4. Didymelales
suku : Didymelaceae
            bangsa 5. Eucommiales
suku : Eucommiaceae
            bangsa 6. Urticales
suku : Barbeyaceae, Ulmaceae, Cannabaceae, Moraceae, Cecropiaceae,Urticaceae
            bangsa 7. Leitneriales
suku : Leitneriaceae
            bangsa 8. Juglandales
suku : Rhoipteleaceae, Juglandaceae
            bangsa 9. Myricales
suku : Myricaceae
            bangsa 10. Fagales
suku : Balanopaceae, Fagaceae, Betulaceae
            bangsa 11. Casuarinales
suku : Casuarinaceae
   anak-kelas III. Caryophyllidae
   Caryophyllidae terdiri dari 3 bangsa, 14 suku, dan kira-kira 1.000 jenis. Umumnya berupa herba, beberapa tumbuhan sukulen dan halofit. Dari catatan fosil diketahui bahwa Caryophyllidae mulai muncul sekitar 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih kompleks dan beragam. Jenis yang masih primitive, hanya mengandung 1 lingkaran perhiasan bunga dan dari sini termodifikasi menjadi perhiasan bunga yang berkembang menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen yang masak urutan sentrifugal dan menghasilkan pollen yang trinukleat. Placenta central sampai basal, ovul bitegmic dan crassinucellate. Betalain (sejenis pigmen) ditemukan pada banyak suku dalam bangsa Caryophyllales. Bangsa Caryophyllales (sering disebut Centrospermae), merupakan bangsa yang terbesar yaitu sekitar 10.000 jenis.
            bangsa 1. Caryophyllales
suku : Phytolaccaceae, Achatocarpaceae, Nyctaginaceae, Aizoaceae, Didiereaceae, Cactaceae, Chenopodiaceae, Amaranthaceae, Portulacaceae, Basellaceae, Molluginaceae, Caryophyllaceae
            bangsa 2. Polygonales
suku : Polygonaceae
            bangsa 3. Plumbaginales
suku : Plumbaginaceae
   anak-kelas IV. Dilleniidae
   Dilleniidae terdiri dari 13 bangsa, 78 suku, dan sekitar 25.000 jenis. Anak kelas Dilleniidae mempunyai gynoecium yang sinkarp kecuali ada bangsa Dilleniales yang apokard. Stamen masak secara centrifugal dengan pollen yang binukleat kecuali pada suku Cruciferae yang trinukleat. Ovul unitegmic atau bitegmic dengan endosperm yang crassinucellate sampai tenuinucellate. Umumnya anggotanya berupa tumbuhan berkayu. Pollen yang mewakili anak kelas Dilleniidae ditemukan berupa fosil sekitar 100 juta tahun yang lalu pada awal periode kretaseus bawah.           
            bangsa 1. Dilleniales
suku : Dilleniaceae, Paeoniaceae
            bangsa 2. Theales
suku : Ochnaceae, Sphaerosepalaceae, Sarcolaenaceae, Dipterocarpaceae, Caryocaraceae, Theaceae, Actinidiaceae, Theaceae, Scytopetalaceae, Tetrameristaceae, Pellicieraceae, Oncothecaceae, Marcgraviaceae, Quiinaceae, Elatinaceae, Paracryphiaceae, Medusagynaceae, Clusiaceae
            bangsa 3. Malvales
suku : Elaeocarpaceae, Tiliaceae, Sterculiaceae, Bombacaceae, Malvaceae
            bangsa 4. Lecythidales
suku :Lecythidaceae
            bangsa 5. Nepenthales
suku : Sarraceniaceae, Nepenthaceae, Droseraceae
            bangsa 6. Violales
suku : Flacourtiaceae, Peridiscaceae, Bixaceae, Cistaceae, Huaceae, Lacistemataceae, Scyphostegiaceae, Stachyuraceae, Violaceae, Tamaricaceae, Frankeniaceae, Dioncophyllaceae, Ancistrocladaceae, Turneraceae, Malesherbiaceae, Passifloraceae, Achariaceae, Caricaceae, Fouquieriaceae, Hoplestigmataceae, Cucurbitaceae, Datiscaceae, Begoniaceae, Loasaceae
            bangsa 7. Salicales
suku : Salicaceae
            bangsa 8. Capparales
suku : Tovariaceae, Capparaceae, Brassicaceae, Moringaceae, Resedaceae
            bangsa 9. Batales
suku  Gyrostemonaceae, Bataceae
            bangsa 10. Ericales
suku : Cyrillaceae, Clethraceae, Grubbiaceae, Empetraceae, Epacridaceae, Ericaceae, Pyrolaceae, Monotropaceae
            bangsa 11. Diapensiales
suku : Diapensiaceae
            bangsa 12. Ebenales
suku : Sapotaceae, Ebenaceae, Styracaceae, Lissocarpaceae, Symplocaceae
            bangsa 13. Primulales
suku : Theophrastaceae, Myrsinaceae, Primulaceae
   anak-kelas V. Rosidae
   Rosidae terdiri dari 18 bangsa, 49 suku dan sekitar 56.000 jenis. Merupakan anak kelas terbesar kedua dalam Magnoliopsida. Sekitar sepertiga dari jumlah jenisnya termasuk dalam suku Astereceae (Compositae). Bunga sympetal, jarang sekali apetal atau polypetal. Stemen sedikit, berselingan dengan petal. Gynoecium biasanya dengan 2 carpel dengan ovul yang unitegmic dan tenuinucellate. Asteridae merupakan anak kelas dari Magnoliopsida yang paling maju secara evolusi dan bukti-bukti sekarang memperkuat dugaan bahwa Asterudae diturunkan dari garis Rosidae. Asteridae adalah anak kelas paling muda, dimana mulai muncul sekitar 65 juta tahun yang lalu tetapi beru melimpah sekitar 30 juta tahun yang lalu.
            bangsa 1. Rosales
suku : Brunelliaceae, Connaraceae, Eucryphiaceae, Cunoniaceae, Davidsoniaceae, Dialypetalanthaceae, Pittosporaceae, Byblidaceae, Hydrangeaceae, Columelliaceae, Grossulariaceae, Greyiaceae, Bruniaceae, Anisophylleaceae, Alseuosmiaceae, Crassulaceae, Cephalotaceae, Saxifragaceae, Rosaceae, Neuradaceae, Crossosomataceae, Chrysobalanaceae, Surianaceae, Rhabdodendraceae.
            bangsa 2. Fabales
suku : Mimosaceae, Caesalpiniaceae, Fabaceae
            bangsa 3. Proteales
suku : Elaeagnaceae, Proteaceae
            bangsa 4. Podostemales
suku : Podostemaceae
            bangsa 5. Haloragales
suku : Haloragaceae, Gunneraceae
            bangsa 6. Myrtales
suku : Sonneratiaceae, Lythraceae, Penaeaceae, Crypteroniaceae, Thymelaeaceae, Trapaceae, Myrtaceae, Punicaceae, Onagraceae, Oliniaceae, Melastomataceae, Combretaceae.
            bangsa 7. Rhizophorales
suku : Rhizophoraceae
            bangsa 8. Cornales
suku : Alangiaceae, Nyssaceae, Cornaceae, Garryaceae
            bangsa 9. Santalales
suku : Medusandraceae, Dipentodontaceae, Olacaceae, Opiliaceae, Santalaceae, Misodendraceae, Loranthaceae, Viscaceae, Eremolepidaceae, Balanophoraceae
            bangsa 10. Rafflesiales
suku : Hydnoraceae, Mitrastemonaceae, Rafflesiaceae
            bangsa 11. Celastrales
suku : Geissolomataceae, Celastraceae, Hippocrateaceae, Stackhousiaceae, Salvadoraceae, Aquifoliaceae, Icacinaceae, Aextoxicaceae, Cardiopteridaceae, Corynocarpaceae, Dichapetalaceae
            bangsa 12. Euphorbiales
suku : Buxaceae, Simmondsiaceae, Pandaceae, Euphorbiaceae
            bangsa 13. Rhamnales
suku : Rhamnaceae, Leeaceae, Vitaceae
            bangsa 14. Linales
suku : Erythroxylaceae, Humiriaceae, Ixonanthaceae, Hugoniaceae, Linaceae
            bangsa 15. Polygalales
suku : Malpighiaceae, Vochysiaceae, Trigoniaceae, Tremandraceae, Polygalaceae, Xanthophyllaceae, Krameriaceae.
            bangsa 16. Sapindales
suku : Staphyleaceae, Melianthaceae, Bretschneideraceae, Akaniaceae, Sapindaceae, Hippocastanaceae, Aceraceae, Burseraceae, Anacardiaceae, Julianiaceae, Simaroubaceae, Cneoraceae, Meliaceae, Rutaceae, Zygophyllaceae
            bangsa 17. Geraniales
suku : Oxalidaceae, Geraniaceae, Limnanthaceae, Tropaeolaceae, Balsaminaceae
            bangsa 18. Apiales
suku : Araliaceae, Apiaceae
   anak-kelas VI. Asteridae
   Asteridae terdiri dari 11 bangsa, 49 suku dan sekitar 56.000 jenis. Merupakan anak kelas terbesar kedua dalam Magnoliopsida. Sekitar sepertiga dari jumlah jenisnya termasuk dalam suku Asteridae (Compositae). Bunga sympetal, jarang sekali apetal atau polypetal. Stamen sedikit, berselingan dengan petal. Gynoecium biasanya dengan 2 carpal dengan ovul yang unitegmic dan tenuinucellate. Asteridae merupakan anak kelas dari Magnoliopsida yang paling maju evolusi dan bukti-bukti sekarang memperkuat dugaan bahwa Asteridae diturunkan dari garis Rosidae. Asteridae adalah anak kelas paling muda, dimana mulai muncul sekitar 65 juta tahun yang lalu tetapi beru melimpah sekitar 30 juta tahun yang lalu.
            bangsa 1. Gentianales
suku : Loganiaceae, Retziaceae, Gentianaceae, Saccifoliaceae, Apocynaceae, Asclepiadaceae
            bangsa 2. Solanales
suku : Duckeodendraceae, Nolanaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, Cuscutaceae, Menyanthaceae, Polemoniaceae, Hydrophyllaceae
            bangsa 3. Lamiales
suku : Lennoaceae, Boraginaceae, Verbenaceae, Lamiaceae
            bangsa 4. Callitrichales
suku : Hippuridaceae, Callitrichaceae, Hydrostachyaceae
            bangsa 5. Plantaginales
suku : Plantaginaceae
            bangsa 6. Scrophulariales
suku : Buddlejaceae, Oleaceae, Scrophulariaceae, Globulariaceae, Myoporaceae, Orobanchaceae, Gesneriaceae, Acanthaceae, Pedaliaceae, Bignoniaceae, Mendonciaceae, Lentibulariaceae
            bangsa 7. Campanulales
suku : Pentaphragmataceae, Sphenocleaceae, Campanulaceae, Stylidiaceae, Donatiaceae, Brunoniaceae, Goodeniaceae
            bangsa 8. Rubiales
suku : Rubiaceae, Theligonaceae
            bangsa 9. Dipsacales
suku : Caprifoliaceae, Adoxaceae, Valerianaceae, Dipsacaceae
            bangsa 10. Calycerales
suku : Calyceraceae
            bangsa 11. Asterales
suku : Asteraceae
            kelas Liliopsida (= Monocotyledoneae)
   anak-kelas I. Alismatidae
   Alismatidae terdiri dari 4 bangsa, 16 suku dan sekitar 500 jenis. Mempunyai karakteristik herba aquatic, yang menempati tempat yang lembab. Umumnya mempunyai gynoecium yang apokard dan pollen yang trinukleat. Jika buah masak, biji tidak mempunyai endosperm. Terdapat 2 sel tetangga pada sekeliling stoma. Anak kelas Alismatidae masih mempunyai sifat-sifat yang primitive. Catatan fosil menunjukkan bahwa anak kelas ini muncul sekitar 60 juta tahun yang lalu.
            bangsa 1. Alismatales
suku : Butomaceae, Limnocharitaceae, Alismataceae
            bangsa 2. Hydrocharitales
suku : Hydrocharitaceae
            bangsa 3. Najadales
suku : Aponogetonaceae, Scheuchzeriaceae, Juncaginaceae, Potamogetonaceae, Ruppiaceae, Najadaceae, Zannichelliaceae, Posidoniaceae, Cymodoceaceae, Zosteraceae
            bangsa 4. Triuridales
suku : Petrosaviaceae, Triuridaceae
   anak-kelas II. Arecidae
   Arecidae terdiri dari 4 bangsa, 5 suku dan 5.600 jenis. Bentuk hidupnya bervariasi dari ukurannya yang sangat kecil sampai pohon-pohon palm yang besar. Kira-kira 50% dari jumlah jenisnya adalah pohon. Bunga-bunga umumnya kecil, sering tersusun dalam pembungaan spadix yang dilindungi oleh spatha. Sel tetangga pada stomata umumnya empat, tetapi biasa dua atau tiga. Beberapa jenis mempunyai sifat-sifat yang menyimpang dari sifat khas Liliopsida seperti daun yang lebar, urat daun seperti jala. Semua anggotanya mempunyai pembuluh trakea, kecuali bangsa Arales. Lebih dari setengah jumlah jenisnya adalah anggota bangsa Arecales yang hanya meliputi satu suku, yaitu Aracaceae (Palmae). Catatan fosil menunjukkan bahwa Arecidae muncul pada periode Kretaseus atas, kira-kira 80 juta tahun yang lalu.
            bangsa 1. Arecales
suku : Arecaceae
            bangsa 2. Cyclanthales
suku : Cyclanthaceae
            bangsa 3. Pandanales
suku : Pandanaceae
            bangsa 4. Arales
suku : Araceae, Lemnaceae
   anak-kelas III. Commelinidae
   Commelinidae terdiri dari 6 bamgsa, 16 suku dan kira-kira 16.200 jenis. Umumnya berupa tumbuha herba, habitatnya berkisar antara aquatic sampai terrestrial atau bahkan epifit. Bunga mempunyai sepal dan petal, perhiasan bunga berbentuk sekam atau bulu kasar, atau bahka tanpa perhiasan bunga. Jenis-jenis yang masih primitive, penyerbukannya dibantu oleh serangga, sedangkan yang lebih maju dibantu oleh angin. Pollen umumnya trinucleate, jarang binucleate. Sekitar 50% jenisnya termasuk dalam suku Poaceae (Gramineae) dan 30% dalam suku Cyperaceae. Fosil yang paling tua umurnya kira-kira 85 juta tahun , sedangkan suku Gramineae, salah satu suku yang dianggap lebih maju, muncul sekiatr 60 juta tahun yang lalu.
            bangsa 1. Commelinales
suku : Rapateaceae, Xyridaceae, Mayacaceae, Commelinaceae
            bangsa 2. Eriocaulales
suku : Eriocaulaceae
            bangsa 3. Restionales
suku : Flagellariaceae, Joinvilleaceae, Restionaceae, Centrolepidaceae
            bangsa 4. Juncales
suku : Juncaceae, Thurniaceae
            bangsa 5. Cyperales
suku : Cyperaceae, Poaceae
            bangsa 6. Hydatellales
suku : Hydatellaceae
            bangsa 7. Typhales
suku : Sparganiaceae, Typhaceae
   anak-kelas IV. Zingiberidae
   Zingiberidae terdiri dari 2 bangsa , 9 suku dan 3.800 jenis. Umumnya jenis-jenis Zingiberidae hidup didaerah tropis, habitatnya terestrial atau berupa epifit. Bunga beraturan (aktinomorf) sampai tidak beraturan (asimetris), mempunyai kelenjar nectar, ovary inferior. Kedua bangsa (Bromeliales dan Zingiberales) dapat dibedakan dengan jelas, dan meskipun disatukan dalam anak kelas ini, nampaknya sifat-sifat utama yang lainnya berkembang secara bebas. Zingiberidae dibedakan dari Liliopsida lainnya dalam hal adanya nectar pada bunga dan bunga yang epigynous.                  
            bangsa 1. Bromeliales
suku : Bromeliaceae
            bangsa 2. Zingiberales
suku : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, Marantaceae
   anak-kelas V. Liliidae
   Liliidae terdiri dari 2 bangsa, 19 suku dan 25.000 jenis. Jenis-jenis dalam anak kelas Liliidae mempunyai gynoecium yang sinkarp dengan perhiasan bunga yang petaloid. Bunga berkembang dengan baik untuk penyerbukan oleh serangga. Umumnya berupa herba dengan habitat terrestrial atau epifit. Daun linearis dengan tulang daun sejajar sampai daun lebar dengan tulang daun seperti jala. Sel tetangga pada stomata biasanya tidak ada, tapi kadang-kadang terdapat 2 atau lebih. Ovary umumnya inferior. Lebih dari 80% jenis-jenisnya dalam suku Liliiaceae dan Orchidaceae pollen baribangsa Liliales yang berupa fosil menunjukkan bahwa jenis-jenis ini mulai muncul pada periode Kretaseus atas, yaitu sekitar 70 juta tahun yang lalu.
            bangsa 1. Liliales
suku : Philydraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cyanastraceae, Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae, Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorrhoeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaceae, Dioscoreaceae
            bangsa 2. Orchidales
suku : Geosiridaceae, Burmanniaceae, Corsiaceae, Orchidaceae.
BAB III
PENUTUP
3.1.       KESIMPULAN
Angiospermae yang berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan  bahwa angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang dapat menghailkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun buahnya serta pembuahannya ganda. Dan memiliki alat perkawinan yang berupa bunga yang disebut juga  Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.
Sifat utama dari divisi Magnoliophyta adalah tumbuhan dengan biji tertutup, sudah ada bunga sesungguhnya dan daun yang bervariasi baik bentuk, ukuran dan bentuk pertulangan. Sporangia jantan dengan 1 – 4 anther, sporangia betina dalam 1 – beberapa carpel yang berlekatan membentuk ovari. Biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain, sehingga serbuk sari tidak langsung bersentuhan dalam ovul, tetapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma), dimana ia berkecambah membentuk tabung sari.
Sistem klasifikasi Cronquist merupakan salah satu sistem taksonomi bagi tumbuhan berbunga (Angiospermae). Sistem ini pernah diterapkan secara luas oleh banyak pustaka. Klasifikasi didasarkan pada aspek klasik, seperti kesamaan morfologi, anatomi, dan kimia

3.2.       SARAN
Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan tercapai maka disarankan untuk pembaca selaku calon pendidik agar dapat memahami isi dari penulisan makalah ini.dan mengkritik jika ada yang kurang jelas.