Makalah
TAKSONOMI TUMBUHAN
“DIVISI MAGNOLIOPHYTA (ANGIOSPERMAE)”
OLEH
MOH HARIANTO
A 221 13 077
RAHMAWATI B. LAWAHE
A 221 16 163
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Divisi magnoliophyta
(Angiospermae)
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu
disampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Palu, 26
Oktober 2017
penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR i
DAFTAR
ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang 1
1.2.
Perumusan
Masalah 2
1.3.
Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Angiospermae 3
2.2
Sifat-sifat utama dan klasifikasi dari
Divisi Magnoliophyta (Angiospermae) 4
2.3
Takson dalam sistem klasifikasi menurut
CRONQUIST 8
BAB III PENUTUP
3. 1. Kesimpulan 21
3.
2. Saran 21
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida
mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan
liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
(Sudarsono, 2005: 20).
Sifat utama dari divisi Magnoliophyta adalah tumbuhan dengan
biji tertutup, sudah ada bunga sesungguhnya dan daun yang bervariasi baik
bentuk, ukuran dan bentuk pertulangan. Sporangia jantan dengan 1 – 4 anther,
sporangia betina dalam 1 – beberapa carpel yang berlekatan membentuk ovari.
Biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau
struktur bunga yang lain, sehingga serbuk sari tidak langsung bersentuhan dalam
ovul, tetapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma), dimana ia berkecambah
membentuk tabung sari. Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain
sebelumnya akhirnya sampai dijaringan ovul.
Sebagian
besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang
merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun
yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan
yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya
wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan
biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung.
Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya,
yakni monokotil dan dikotil.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Jelaskan pengertian dari Angiospermae ?
2.
Jelaskan sifat-sifat utama dan
klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta(Angiospermae)?
3.
Bagaimana takson dalam sistem klasifikasi
menurut CRONQUIST ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
Angiospermae.
2.
Untuk mengetahui sifat-sifat utama dan
klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta(Angiospermae).
3.
Untuk mengetahui takson dalam sistem
klasifikasi menurut CRONQUIST.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Angiospermae
Angiospermae
yang berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan
sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae merupakan golongan
tumbuhan yang dapat menghasilkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun
buahnya serta pembuahannya ganda. Dan memiliki alat perkawinan yang berupa
bunga yang disebut juga Anthophyta.
Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.
Golongan tumbuhan
angiospermae disebut juga tumbuhan berbunga dan masuk ke dalam divisi
Magnoliophyta. Angiospermae dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan yang tertinggi. Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan
yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang khas, yaitu
menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk suatu bunga. Bunga sebenarnya adalah
modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem
pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam
bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang
terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain tumbuhan
berbiji terbuka atau Gymnospermae.
Dari kedua ciri tersebut
muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae
("berbiji terbungkus"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya
adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia"). Nama
Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον
(aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma,
bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada
tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang
menempati takson sebagai divisio.
Sebagian besar
tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan
kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu
meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita
konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel,
kangkung, bit; buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, papaya; buah dan biji
kacang-kacangan Leguminosae, buah kariopsis dari padi- padian (Graminae)
misalnya padi dan jagung.
2.2
Sifat-sifat utama dan klasifikasi dari Divisi Magnoliophyta (Angiospermae)
A. Sifat-sifat utama Divisi
Magnoliophyta (Angiospermae)
Sifat
utama dari divisi Magnoliophyta adalah tumbuhan dengan biji tertutup, sudah ada
bunga sesungguhnya dan daun yang bervariasi baik bentuk, ukuran dan bentuk
pertulangan. Sporangia jantan dengan 1 – 4 anther, sporangia betina dalam 1 –
beberapa carpel yang berlekatan membentuk ovari. Biji-biji dari Magnoliophyta
tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain,
sehingga serbuk sari tidak langsung bersentuhan dalam ovul, tetapi hinggap pada
bagian kepala putik (stigma), dimana ia berkecambah membentuk tabung sari.
Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelumnya akhirnya sampai
dijaringan ovul. Sifat-sifat lain dari divisi Magnoliophyta adalah sebagai
berikut :
1. Adanya
trakea dalam pembuluh xylem
2. Adanya
elemen tapis (sieve elements) dan sel pengantar dalam floem
3. Kantong
embrio dengan 8 inti (1 telur, 2 sel sinergid, 3 antipoda, dan 2 inti polar)
4. Adanya
pembuahan ganda
5. Carpel
yang menutup
Diantara
tumbuh-tumbuhan yang menghuni bumi saat ini, Magnoliophyta mempunyai jumlah
jenis yang terbesar dan mendiami lebih banyak tipe habitat dibandingkan
golongan tumbuhan lainnya seperti: Schizophyta, thallophyta, Bryophyta, dan
Pteridophyta. Habitusnya mencakup pohon, perdu, semak, herba dan liana yang
parenial atau annual. Radiasi adapatasi Magnoliophyta menghasilkan
tumbuh-tumbuhan parasit, saprofit dan epifit, juga insektivor, seperti kantung
semar yang memperlihatkan modifikasi daun yang agak menyimpang. Keanekaragaman
struktur bunga merupakan sifat lain yang menarik dari Magnoliophyta. Divisi
Magnoliophyta mencakup semua tumbuhan yang berbiji tertutup terdiri dari dua
kelompok besar yaitu tumbuhan berkeping dua (DIcotyledoneae) dan tumbuhan berkeping
satu (Monocotyledoneae). Untuk memenuhi aturan-aturan dalam Kode Internasional
tatanama Tumbuhan (KITT), digunakan nama Latin untuk tiap kategori
masing-masing dengan akhiran opsida (kelas) dan idea (anak kelas), yaitu kelas
Magnoliopsida untuk tumbuhan berkeping biji dua dan Liliopsida untuk tumbuhan
berkeping biji satu.
Klasifikasi dari Divisi
Magnoliophyta (Angiospermae)
·
Ciri utama yang dipakai untuk
mengelompokkan tumbuhan biji tertutup ialah sifat dan keadaan bijinya. Biji
pada kelompok tumbuhan ini memiliki cadangan makanan yang dsiebut keeping biji
(kotiledon). Keping biji ini sesungguhnya daun pemula sebagai pertumbuhan awal
jika biji tumbuh.
·
Berdasarkan jumlah keping biji. Ada
tumbuhan yang memilki satu keeping biji dikelompokkan sebagai tumbuhan
monokotil, dan ada yang memilki dua keping biji yang dikelompokkan menajdi
tumbuhan dikotil (tumbuhan belah).
·
Ciri-ciri lain untuk dapat membedakan
tumbuhan monokotil dan dikotil
diantarnya dapat
dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut, seperti bagian akar,
batang, daun dan bunga.
Klasifikasi
angiospermae - Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae
(berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).
1. Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu,
berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza
sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera
(kelapa).
2. Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya
dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar),
Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
Ø
Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku, yaitu :
1. Rumut-rumputan (Graminae), Contohnya :
jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae), Contohnya :
kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae), Contohnya:
pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae), Contohnya :
anggrek, vanili
Ciri
pembeda
|
Tumbuhan
monokotil
|
Tumbuhan
dikotil
|
Akar
|
Tersusun
atas akar serabut
|
Berupa
akar tunggang
|
Batang
|
Tidak
berkambium
|
Berkambium
dan bercabang-cabang
|
Daun
|
Daun
berbentuk pita dan panjang Bertulang daun sejajar atau melengkung
Mele
|
Daun
lebar-lebar, dengan bent beraneka ragam. Bertulang daun menyirip atau menjari
|
Bunga
|
Umumnya bagian-bagian
bunga berjumlah 3 atau kelipatannya
|
Umumnya bagian bunga
berjumlah 2, 4 dan 5 atau kelipatannya
|
Berkas
pengangkut pada
batang
|
Pembuluh
kayu dan pembuluh tapis letaknya tersebar pada batang
|
Pembuluh kayu dan
pembuluh tapis letaknya teratur. Pembuluh kayu
sebelah
dalam dari pembuluh tapis
|
Beberapa suku dari tumbuhan dikotil
dan monokotil
Tumbuhan
dikotil:
1. Euphorbiaceae
(getah-getahan): contohnya karet, ubi kayu, nangka, cempedak, puring, kemiri
dan sebagainya.
2. Papilionaceae
(kacang-kacangan): macam-macam kacang seperti kacang tanah, kacang panjang,
buncis, kacang hijau, dadap, turi, orok-orok dan sebagainya.
3. Solanaceae
(terung-terungan): kerntang, terung, tomat, cabei, tembakau, dan sebagainya.
4. Rutaceae
(jeruk): macam-macam jeruk
5. Malvaceae
(Kapas-kapasan): kapas, waru, kembang sepatu, sidaguri dan sebagainya.
6. Rubiaceae
(kelompok kopi): macam-mcam kopi, bunga Nusa endah, bunga kaca piring dan
sebagainya.
Tumbuhan
Monokotil:
1. Graminae
atau Poaceae (rumput-rumputan): macam-macam rumput, padi, jagung,
tebu,alang-alang dan sebagainya.
2. Palmae
atau arecaceae (palem-paleman): pinang, kelapa sawit, sagu, enau, salak dan sebagainya.
3. Orchidaceae
(kelompok angrek): Macam-macam jenis angrek
4. Musaceae
(pisang-pisangan): macam-macam pisang
5. Pandanaceae
(pandan): Macam-macam pandan
6. Zingiberaceae
(jahe-jahean): jahe, lengkuas, kunyit, dan sebagainya.
6.
Perbedaan tumbuhan biji tertutup
(Angisopermae) dengan tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae)
Angisopermae menghasikan biji di dalam bakal
buah. Inilah perbedaan utama antara kedua kelompok tumbuhan tersebut. Perbedaan
lain tampak pada bentuk batang dan daunnya. Kalau Gymnospermae umumnya pohon
besar dan berdaun sisik atau jarum dengan batang lurus sedikit percabangan atau
berupa perdu dengan banyak percabangan. Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae
batangnya bervariasi ada yang banyak mengandung zat kayu (lignin) berupa pohon
dan ada yang sedikit berupa herba atau rerumputan. Daun angisopermae umunya
lebar dengan bentuk yang beraneka ragam
2.3 TAKSON DALAM SISTEM KLASIFIKASI MENURUT
CRONQUIST
Sistem
klasifikasi Cronquist merupakan salah satu sistem taksonomi bagi tumbuhan
berbunga (Angiospermae). Sistem ini pernah diterapkan secara luas oleh banyak
pustaka. Klasifikasi didasarkan pada aspek klasik, seperti kesamaan morfologi,
anatomi, dan kimia.
Pada
awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh
tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan
dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah
achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau
bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini
dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan
sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika
Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak
terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama G ymnospermae
bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan
perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga
(penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai
kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai
diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang
disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga
sekarang.
Dalam
sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai
takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta
("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan
Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan
berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut
memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem
Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio
dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan
nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem
klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II
(2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri
melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms
(sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama
tidak resmi).
Klasifikasi
internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist
(1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan
molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan
mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG)
dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem
klasifikasi APG II.
Sistem
klasifikasi Cronquist membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok:
Magnoliopsida dan Liliopsida. Nama pemeri lain yang diizinkan dalam Pasal 16
ICBN adalah Dicotyledoneae (dikotil) dan Monocotyledoneae (monokotil) atas
dasar sejarah dan menunjukkan satu ciri cukup mudah untuk diamati meskipun
tidak selalu demikian: tumbuhan dikotil memiliki dua daun lembaga sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga.
Sistem
APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan
statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya
monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian
(disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat
kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates.
Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri
yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat
atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan
ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo-
berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan.
Penyelidikan
menggunakan filosofi filogeni hingga sekarang telah menemukan delapan kelompok
utama pada tumbuhan berbunga, yaitu monocots, eudicots, Amborellales,
Nymphaeales, Austrobileyales, Chloranthales, Ceratophyllales, dan magnoliids.
Hubungan di antara mereka hingga sekarang masih terus diselidiki.
Sistem
Cronquist membagikan tumbuhan-tumbuhan berbunga kepada dua kelas yang umum, yaitu
monokotiledon dan dikotiledon.
Susunan-susunan yang berkaitan dimasukkan dalam pelbagai subkelas. Skim in
masih digunakan secara meluas, baik dalam bentuk asli, mahupun dalam versi
padanan, tetapi banyak ahli botani menggunakan pengelasan Kumpulan Filogeni Angiosperma untuk
susunan dan famili tumbuhan-tumbuhan berbunga: APG II.
Sistem
yang dikemukakan dalam "Sistem Bersepadu untuk Pengelasan
Tumbuhan-tumbuhan Berbunga" (1981)
Angiospermae terdiri dari :
a) Magnoliophyta (Angiospermae)
kelas Magnoliopsida (=
Dicotyledoneae)
anak-kelas
I. Magnoliidae
Magnoliidae terdiri dari 8 bangsa, 39 suku
dan sekitar 11.000 jenis. Merupakan tumbuhan berkeping biji dua yang mempunyai
satu atau beberapa sifat-sifat primitive. Munculnya kira-kira 122 juta tahun
yang lalu pada periode Kretaseus bawah. Bunga umumnya mempunyai beberapa tepal,
sering terdiferensiasi menjadi sepal dan tepal, tetapi kadang-kadang apetal.
Stamen banyak damn matang dalam pola sentripetal; pollen binucleate dan
monosulcate. Gymnoecium apokard dengan ovul bitegmic dan crassinucellate.
Magnoliales adalah bangsa terbesar, semua suku dalam anak kelas ini mempunyai
biji dengan endosperm, kecuali suku Lauraceae. Anak kelas Magnoliidae mempunyai
senyawa-senyawa kimi untuk pertahanan diri, sebagian besar taksa menghasilkan
alkaloid isoquinolin.
bangsa (ordo) 1. Magnoliales
suku
(familia) : Winteraceae, Degeneriaceae, Himantandraceae, Eupomatiaceae, Austrobaileyaceae,
Magnoliaceae, Lactoridaceae, Annonaceae, Myristicaceae, Canellaceae.
bangsa 2. Laurales
suku
: Amborellaceae, Trimeniaceae, Monimiaceae, Gomortegaceae, Calycanthaceae,
Hernandiaceae
bangsa 3. Piperales
suku
: Chloranthaceae, Saururaceae, Piperaceae
bangsa 4. Aristolochiales
suku
: Aristolochiaceae
bangsa 5. Illiciales
suku
: Illiciaceae, Schisandraceae
bangsa 6. Nymphaeales
suku
:Nelumbonaceae, Nymphaeaceae, Barclayaceae, Cabombaceae, Ceratophyllaceae
bangsa 7. Ranunculales
suku
: Ranunculaceae, Circaeasteraceae, Berberidaceae, Sargentodoxaceae,
Lardizabalaceae, Menispermaceae, Coriariaceae, Sabiaceae
bangsa 8. Papaverales
suku
: Papaveraceae, Fumariaceae
anak-kelas
II. Hamamelidae
Hamamelidae terdiri dari 11 bangsa, 24 suku
dan kira-kira 3.400 jenis. Merupakan anak kelas terkecil dalamMagnolipsida.
Muncul sekitar 100 juta tahun yang lau pada periode Kretaseus bawah dan
ditandai oleh karakter seperti penyerbukan oleh angin dan bunga yang tereduksi,
sering unisexual. Umumnya berupa tumbuhan berkayu kecuali beberapa taksa dari
bangsa Urticales dan anggota dari suku-sukunya biasanya jumlahnya relative
sedikit. Pada kelompok yang telah maju, bunganya tersusun dalam pembungaan
spika, perhiasan bunga tidak ada atau tidak berkembang. Buah denga ovul
tunggal. Dalam beberapa fase dari evolusinya, Mamamelidae mulai menggunakan
tannin sebagai senyawa kimia untuk pertahanan diri terhadap herbivora.
bangsa 1. Trochodendrales
suku
: Tetracentraceae, Trochodendraceae
bangsa 2. Hamamelidales
suku
: Cercidiphyllaceae, Eupteliaceae, Platanaceae, Hamamelidaceae, Myrothamnaceae
bangsa 3. Daphniphyllales
suku
: Daphniphyllaceae
bangsa 4. Didymelales
suku
: Didymelaceae
bangsa 5. Eucommiales
suku
: Eucommiaceae
bangsa 6. Urticales
suku
: Barbeyaceae, Ulmaceae, Cannabaceae, Moraceae, Cecropiaceae,Urticaceae
bangsa 7. Leitneriales
suku
: Leitneriaceae
bangsa 8. Juglandales
suku
: Rhoipteleaceae, Juglandaceae
bangsa 9. Myricales
suku
: Myricaceae
bangsa 10. Fagales
suku
: Balanopaceae, Fagaceae, Betulaceae
bangsa 11. Casuarinales
suku
: Casuarinaceae
anak-kelas
III. Caryophyllidae
Caryophyllidae terdiri dari 3 bangsa, 14
suku, dan kira-kira 1.000 jenis. Umumnya berupa herba, beberapa tumbuhan
sukulen dan halofit. Dari catatan fosil diketahui bahwa Caryophyllidae mulai
muncul sekitar 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih
kompleks dan beragam. Jenis yang masih primitive, hanya mengandung 1 lingkaran
perhiasan bunga dan dari sini termodifikasi menjadi perhiasan bunga yang
berkembang menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen yang masak urutan
sentrifugal dan menghasilkan pollen yang trinukleat. Placenta central sampai
basal, ovul bitegmic dan crassinucellate. Betalain (sejenis pigmen) ditemukan
pada banyak suku dalam bangsa Caryophyllales. Bangsa Caryophyllales (sering
disebut Centrospermae), merupakan bangsa yang terbesar yaitu sekitar 10.000
jenis.
bangsa 1. Caryophyllales
suku
: Phytolaccaceae, Achatocarpaceae, Nyctaginaceae, Aizoaceae, Didiereaceae,
Cactaceae, Chenopodiaceae, Amaranthaceae, Portulacaceae, Basellaceae,
Molluginaceae, Caryophyllaceae
bangsa 2. Polygonales
suku
: Polygonaceae
bangsa 3. Plumbaginales
suku
: Plumbaginaceae
anak-kelas
IV. Dilleniidae
Dilleniidae terdiri dari 13 bangsa, 78 suku,
dan sekitar 25.000 jenis. Anak kelas Dilleniidae mempunyai gynoecium yang
sinkarp kecuali ada bangsa Dilleniales yang apokard. Stamen masak secara
centrifugal dengan pollen yang binukleat kecuali pada suku Cruciferae yang trinukleat.
Ovul unitegmic atau bitegmic dengan endosperm yang crassinucellate sampai
tenuinucellate. Umumnya anggotanya berupa tumbuhan berkayu. Pollen yang
mewakili anak kelas Dilleniidae ditemukan berupa fosil sekitar 100 juta tahun
yang lalu pada awal periode kretaseus bawah.
bangsa 1. Dilleniales
suku
: Dilleniaceae, Paeoniaceae
bangsa 2. Theales
suku
: Ochnaceae, Sphaerosepalaceae, Sarcolaenaceae, Dipterocarpaceae,
Caryocaraceae, Theaceae, Actinidiaceae, Theaceae, Scytopetalaceae,
Tetrameristaceae, Pellicieraceae, Oncothecaceae, Marcgraviaceae, Quiinaceae,
Elatinaceae, Paracryphiaceae, Medusagynaceae, Clusiaceae
bangsa 3. Malvales
suku
: Elaeocarpaceae, Tiliaceae, Sterculiaceae, Bombacaceae, Malvaceae
bangsa 4. Lecythidales
suku
:Lecythidaceae
bangsa 5. Nepenthales
suku
: Sarraceniaceae, Nepenthaceae, Droseraceae
bangsa 6. Violales
suku
: Flacourtiaceae, Peridiscaceae, Bixaceae, Cistaceae, Huaceae, Lacistemataceae,
Scyphostegiaceae, Stachyuraceae, Violaceae, Tamaricaceae, Frankeniaceae, Dioncophyllaceae,
Ancistrocladaceae, Turneraceae, Malesherbiaceae, Passifloraceae, Achariaceae,
Caricaceae, Fouquieriaceae, Hoplestigmataceae, Cucurbitaceae, Datiscaceae,
Begoniaceae, Loasaceae
bangsa 7. Salicales
suku
: Salicaceae
bangsa 8. Capparales
suku
: Tovariaceae, Capparaceae, Brassicaceae, Moringaceae, Resedaceae
bangsa 9. Batales
suku Gyrostemonaceae, Bataceae
bangsa 10. Ericales
suku
: Cyrillaceae, Clethraceae, Grubbiaceae, Empetraceae, Epacridaceae, Ericaceae,
Pyrolaceae, Monotropaceae
bangsa 11. Diapensiales
suku
: Diapensiaceae
bangsa 12. Ebenales
suku
: Sapotaceae, Ebenaceae, Styracaceae, Lissocarpaceae, Symplocaceae
bangsa 13. Primulales
suku
: Theophrastaceae, Myrsinaceae, Primulaceae
anak-kelas
V. Rosidae
Rosidae terdiri dari 18 bangsa, 49 suku dan
sekitar 56.000 jenis. Merupakan anak kelas terbesar kedua dalam Magnoliopsida.
Sekitar sepertiga dari jumlah jenisnya termasuk dalam suku Astereceae
(Compositae). Bunga sympetal, jarang sekali apetal atau polypetal. Stemen sedikit,
berselingan dengan petal. Gynoecium biasanya dengan 2 carpel dengan ovul yang
unitegmic dan tenuinucellate. Asteridae merupakan anak kelas dari Magnoliopsida
yang paling maju secara evolusi dan bukti-bukti sekarang memperkuat dugaan
bahwa Asterudae diturunkan dari garis Rosidae. Asteridae adalah anak kelas
paling muda, dimana mulai muncul sekitar 65 juta tahun yang lalu tetapi beru
melimpah sekitar 30 juta tahun yang lalu.
bangsa 1. Rosales
suku
: Brunelliaceae, Connaraceae, Eucryphiaceae, Cunoniaceae, Davidsoniaceae,
Dialypetalanthaceae, Pittosporaceae, Byblidaceae, Hydrangeaceae,
Columelliaceae, Grossulariaceae, Greyiaceae, Bruniaceae, Anisophylleaceae,
Alseuosmiaceae, Crassulaceae, Cephalotaceae, Saxifragaceae, Rosaceae,
Neuradaceae, Crossosomataceae, Chrysobalanaceae, Surianaceae, Rhabdodendraceae.
bangsa 2. Fabales
suku
: Mimosaceae, Caesalpiniaceae, Fabaceae
bangsa 3. Proteales
suku
: Elaeagnaceae, Proteaceae
bangsa 4. Podostemales
suku
: Podostemaceae
bangsa 5. Haloragales
suku
: Haloragaceae, Gunneraceae
bangsa 6. Myrtales
suku
: Sonneratiaceae, Lythraceae, Penaeaceae, Crypteroniaceae, Thymelaeaceae,
Trapaceae, Myrtaceae, Punicaceae, Onagraceae, Oliniaceae, Melastomataceae,
Combretaceae.
bangsa 7. Rhizophorales
suku
: Rhizophoraceae
bangsa 8. Cornales
suku
: Alangiaceae, Nyssaceae, Cornaceae, Garryaceae
bangsa 9. Santalales
suku
: Medusandraceae, Dipentodontaceae, Olacaceae, Opiliaceae, Santalaceae,
Misodendraceae, Loranthaceae, Viscaceae, Eremolepidaceae, Balanophoraceae
bangsa 10. Rafflesiales
suku
: Hydnoraceae, Mitrastemonaceae, Rafflesiaceae
bangsa 11. Celastrales
suku
: Geissolomataceae, Celastraceae, Hippocrateaceae, Stackhousiaceae,
Salvadoraceae, Aquifoliaceae, Icacinaceae, Aextoxicaceae, Cardiopteridaceae,
Corynocarpaceae, Dichapetalaceae
bangsa 12. Euphorbiales
suku
: Buxaceae, Simmondsiaceae, Pandaceae, Euphorbiaceae
bangsa 13. Rhamnales
suku
: Rhamnaceae, Leeaceae, Vitaceae
bangsa 14. Linales
suku
: Erythroxylaceae, Humiriaceae, Ixonanthaceae, Hugoniaceae, Linaceae
bangsa 15. Polygalales
suku
: Malpighiaceae, Vochysiaceae, Trigoniaceae, Tremandraceae, Polygalaceae,
Xanthophyllaceae, Krameriaceae.
bangsa 16. Sapindales
suku
: Staphyleaceae, Melianthaceae, Bretschneideraceae, Akaniaceae, Sapindaceae,
Hippocastanaceae, Aceraceae, Burseraceae, Anacardiaceae, Julianiaceae,
Simaroubaceae, Cneoraceae, Meliaceae, Rutaceae, Zygophyllaceae
bangsa 17. Geraniales
suku
: Oxalidaceae, Geraniaceae, Limnanthaceae, Tropaeolaceae, Balsaminaceae
bangsa 18. Apiales
suku
: Araliaceae, Apiaceae
anak-kelas
VI. Asteridae
Asteridae terdiri dari 11 bangsa, 49 suku dan
sekitar 56.000 jenis. Merupakan anak kelas terbesar kedua dalam Magnoliopsida.
Sekitar sepertiga dari jumlah jenisnya termasuk dalam suku Asteridae
(Compositae). Bunga sympetal, jarang sekali apetal atau polypetal. Stamen
sedikit, berselingan dengan petal. Gynoecium biasanya dengan 2 carpal dengan
ovul yang unitegmic dan tenuinucellate. Asteridae merupakan anak kelas dari
Magnoliopsida yang paling maju evolusi dan bukti-bukti sekarang memperkuat
dugaan bahwa Asteridae diturunkan dari garis Rosidae. Asteridae adalah anak
kelas paling muda, dimana mulai muncul sekitar 65 juta tahun yang lalu tetapi
beru melimpah sekitar 30 juta tahun yang lalu.
bangsa 1. Gentianales
suku
: Loganiaceae, Retziaceae, Gentianaceae, Saccifoliaceae, Apocynaceae,
Asclepiadaceae
bangsa 2. Solanales
suku
: Duckeodendraceae, Nolanaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, Cuscutaceae,
Menyanthaceae, Polemoniaceae, Hydrophyllaceae
bangsa 3. Lamiales
suku
: Lennoaceae, Boraginaceae, Verbenaceae, Lamiaceae
bangsa 4. Callitrichales
suku
: Hippuridaceae, Callitrichaceae, Hydrostachyaceae
bangsa 5. Plantaginales
suku
: Plantaginaceae
bangsa 6. Scrophulariales
suku
: Buddlejaceae, Oleaceae, Scrophulariaceae, Globulariaceae, Myoporaceae,
Orobanchaceae, Gesneriaceae, Acanthaceae, Pedaliaceae, Bignoniaceae,
Mendonciaceae, Lentibulariaceae
bangsa 7. Campanulales
suku
: Pentaphragmataceae, Sphenocleaceae, Campanulaceae, Stylidiaceae, Donatiaceae,
Brunoniaceae, Goodeniaceae
bangsa 8. Rubiales
suku
: Rubiaceae, Theligonaceae
bangsa 9. Dipsacales
suku
: Caprifoliaceae, Adoxaceae, Valerianaceae, Dipsacaceae
bangsa 10. Calycerales
suku
: Calyceraceae
bangsa 11. Asterales
suku
: Asteraceae
kelas Liliopsida (=
Monocotyledoneae)
anak-kelas
I. Alismatidae
Alismatidae terdiri dari 4 bangsa, 16 suku
dan sekitar 500 jenis. Mempunyai karakteristik herba aquatic, yang menempati
tempat yang lembab. Umumnya mempunyai gynoecium yang apokard dan pollen yang
trinukleat. Jika buah masak, biji tidak mempunyai endosperm. Terdapat 2 sel
tetangga pada sekeliling stoma. Anak kelas Alismatidae masih mempunyai
sifat-sifat yang primitive. Catatan fosil menunjukkan bahwa anak kelas ini
muncul sekitar 60 juta tahun yang lalu.
bangsa 1. Alismatales
suku
: Butomaceae, Limnocharitaceae, Alismataceae
bangsa 2. Hydrocharitales
suku
: Hydrocharitaceae
bangsa 3. Najadales
suku
: Aponogetonaceae, Scheuchzeriaceae, Juncaginaceae, Potamogetonaceae,
Ruppiaceae, Najadaceae, Zannichelliaceae, Posidoniaceae, Cymodoceaceae,
Zosteraceae
bangsa 4. Triuridales
suku
: Petrosaviaceae, Triuridaceae
anak-kelas
II. Arecidae
Arecidae terdiri dari 4 bangsa, 5 suku dan
5.600 jenis. Bentuk hidupnya bervariasi dari ukurannya yang sangat kecil sampai
pohon-pohon palm yang besar. Kira-kira 50% dari jumlah jenisnya adalah pohon.
Bunga-bunga umumnya kecil, sering tersusun dalam pembungaan spadix yang
dilindungi oleh spatha. Sel tetangga pada stomata umumnya empat, tetapi biasa
dua atau tiga. Beberapa jenis mempunyai sifat-sifat yang menyimpang dari sifat
khas Liliopsida seperti daun yang lebar, urat daun seperti jala. Semua
anggotanya mempunyai pembuluh trakea, kecuali bangsa Arales. Lebih dari setengah
jumlah jenisnya adalah anggota bangsa Arecales yang hanya meliputi satu suku,
yaitu Aracaceae (Palmae). Catatan fosil menunjukkan bahwa Arecidae muncul pada
periode Kretaseus atas, kira-kira 80 juta tahun yang lalu.
bangsa 1. Arecales
suku
: Arecaceae
bangsa 2. Cyclanthales
suku
: Cyclanthaceae
bangsa 3. Pandanales
suku
: Pandanaceae
bangsa 4. Arales
suku
: Araceae, Lemnaceae
anak-kelas
III. Commelinidae
Commelinidae terdiri dari 6 bamgsa, 16 suku
dan kira-kira 16.200 jenis. Umumnya berupa tumbuha herba, habitatnya berkisar
antara aquatic sampai terrestrial atau bahkan epifit. Bunga mempunyai sepal dan
petal, perhiasan bunga berbentuk sekam atau bulu kasar, atau bahka tanpa
perhiasan bunga. Jenis-jenis yang masih primitive, penyerbukannya dibantu oleh
serangga, sedangkan yang lebih maju dibantu oleh angin. Pollen umumnya
trinucleate, jarang binucleate. Sekitar 50% jenisnya termasuk dalam suku
Poaceae (Gramineae) dan 30% dalam suku Cyperaceae. Fosil yang paling tua
umurnya kira-kira 85 juta tahun , sedangkan suku Gramineae, salah satu suku
yang dianggap lebih maju, muncul sekiatr 60 juta tahun yang lalu.
bangsa 1. Commelinales
suku
: Rapateaceae, Xyridaceae, Mayacaceae, Commelinaceae
bangsa 2. Eriocaulales
suku
: Eriocaulaceae
bangsa 3. Restionales
suku
: Flagellariaceae, Joinvilleaceae, Restionaceae, Centrolepidaceae
bangsa 4. Juncales
suku
: Juncaceae, Thurniaceae
bangsa 5. Cyperales
suku
: Cyperaceae, Poaceae
bangsa 6. Hydatellales
suku
: Hydatellaceae
bangsa 7. Typhales
suku
: Sparganiaceae, Typhaceae
anak-kelas
IV. Zingiberidae
Zingiberidae terdiri dari 2 bangsa , 9 suku
dan 3.800 jenis. Umumnya jenis-jenis Zingiberidae hidup didaerah tropis,
habitatnya terestrial atau berupa epifit. Bunga beraturan (aktinomorf) sampai
tidak beraturan (asimetris), mempunyai kelenjar nectar, ovary inferior. Kedua
bangsa (Bromeliales dan Zingiberales) dapat dibedakan dengan jelas, dan
meskipun disatukan dalam anak kelas ini, nampaknya sifat-sifat utama yang
lainnya berkembang secara bebas. Zingiberidae dibedakan dari Liliopsida lainnya
dalam hal adanya nectar pada bunga dan bunga yang epigynous.
bangsa 1. Bromeliales
suku
: Bromeliaceae
bangsa 2. Zingiberales
suku
: Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae,
Cannaceae, Marantaceae
anak-kelas
V. Liliidae
Liliidae terdiri dari 2 bangsa, 19 suku dan
25.000 jenis. Jenis-jenis dalam anak kelas Liliidae mempunyai gynoecium yang
sinkarp dengan perhiasan bunga yang petaloid. Bunga berkembang dengan baik
untuk penyerbukan oleh serangga. Umumnya berupa herba dengan habitat
terrestrial atau epifit. Daun linearis dengan tulang daun sejajar sampai daun
lebar dengan tulang daun seperti jala. Sel tetangga pada stomata biasanya tidak
ada, tapi kadang-kadang terdapat 2 atau lebih. Ovary umumnya inferior. Lebih
dari 80% jenis-jenisnya dalam suku Liliiaceae dan Orchidaceae pollen baribangsa
Liliales yang berupa fosil menunjukkan bahwa jenis-jenis ini mulai muncul pada
periode Kretaseus atas, yaitu sekitar 70 juta tahun yang lalu.
bangsa 1. Liliales
suku
: Philydraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cyanastraceae, Liliaceae,
Iridaceae, Velloziaceae, Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorrhoeaceae, Hanguanaceae,
Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaceae, Dioscoreaceae
bangsa 2. Orchidales
suku
: Geosiridaceae, Burmanniaceae, Corsiaceae, Orchidaceae.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Angiospermae
yang berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan
sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae merupakan golongan
tumbuhan yang dapat menghailkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun
buahnya serta pembuahannya ganda. Dan memiliki alat perkawinan yang berupa
bunga yang disebut juga Anthophyta.
Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.
Sifat utama dari
divisi Magnoliophyta adalah tumbuhan dengan biji tertutup, sudah ada bunga
sesungguhnya dan daun yang bervariasi baik bentuk, ukuran dan bentuk
pertulangan. Sporangia jantan dengan 1 – 4 anther, sporangia betina dalam 1 –
beberapa carpel yang berlekatan membentuk ovari. Biji-biji dari Magnoliophyta
tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain,
sehingga serbuk sari tidak langsung bersentuhan dalam ovul, tetapi hinggap pada
bagian kepala putik (stigma), dimana ia berkecambah membentuk tabung sari.
Sistem
klasifikasi Cronquist merupakan salah satu sistem taksonomi bagi tumbuhan
berbunga (Angiospermae). Sistem ini pernah diterapkan secara luas oleh banyak
pustaka. Klasifikasi didasarkan pada aspek klasik, seperti kesamaan morfologi,
anatomi, dan kimia
3.2.
SARAN
Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan
yang diinginkan tercapai maka disarankan untuk pembaca selaku calon pendidik
agar dapat memahami isi dari penulisan makalah ini.dan mengkritik jika ada yang
kurang jelas.